1. Tertegun mengingati betapa santun do’a Nabi Musa as., meski saat itu sedang didera lapar yang amat sangat. Allah Ta’ala abadikan do’anya.

2. Nabi Musa as. berdo’a, ” رب إني لما أنزلت إلي من خير فقير” (QS. Al-Qashash, 28: 24) @salimafillah

3. Dengarkan do’a Nabi Musa as., “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” QS. 28: 24

4. Ia amat malu meminta seraya mendikte Allah Ta’ala tentang apa yang harus Allah Ta’ala berikan. Ia tak memvisualisasikan keinginannya.

5. Nabi Musa as. amat sangat santunnya. Dan inilah satu di antara do’a-do’a yang Allah Ta’ala abadikan dalam Al-Qur’an.

6. Dan tidak akan terucap do’a yang sedemikian santun kepada Allah Ta’ala kecuali apabila berhimpun sikap tawadhu’, yaqin & terjaganya adab.

7. Betapa pun amat menghajatkan makanan karena rasa laparnya yang amat sangat, Nabi Musa as. tidak vulgar meminta makan. Santun ia.

8. Amat besar rasa malunya kepada Allah Ta’ala sehingga tak terucap do’a yg mendikte. Bukankah engkau yakin Allah Maha Kuasa lagi Maha Tahu?

9. Tapi atas do’a yg diucapkan dg penuh yakin, penuh harap, penuh pinta skaligus takut kpd-Nya, maka Allah Ta’ala beri lebih dr yg diminta.

10. Rasa lapar yang menderanya, juga letih-lelah yang amat sangat, tetapi Allah Ta’ala berikan makanan, pekerjaan, perlindungan & jodoh.

11. Betapa sering manusia berdo’a kepada Allah Ta’ala, tetapi tidak meminta yang terbaik dari-Nya. Ia juga tidak meminta dengan santun.

12. Ia amat santun tatkala berhadapan dengan atasannya, tetapi kepada Allah Ta’ala ia tak menjaga adabnya. Astaghfirullahal ‘adziim.

13. Betapa sering kita berdo’a, tetapi kita bahkan telah memilih cara yang menurut kita terbaik. Bukan meminta yang terbaik kepada-Nya.

14. Btapa sering kita memohon dg amat sdetail-detailnya seakan Allah Ta’ala ksulitan memahami keinginn kita. Ataukah adab kita telah hilang?

15. Btapa banyak mnusia berusaha memvisualisasikan keinginan ttkala meminta kpd Allah Ta’ala seakan Allah Ta’ala tak tahu yg trbaik u/ kita.

16. Ingin berbincang lebih panjang. Tapi maafkan saya, ilmu masih pas-pasan. Mohon do’anya agar dapat menjadi hamba-Nya yang tha’at.

diambil dari kultwit @kupinang

2 thoughts on “Belajar Santun dalam Berdo’a

  1. kadangkala kita memang terlalu pede dengan diri kita, padahal apa yang terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurut-Nya. Mari kita berdo’a dengan mengharapkan yang terbaik untuk diri kita… 🙂

Leave a reply to masjustice Cancel reply